MANAJEMEN DANA BANK, SUMBER DANA BANK DAN ALOKASI DANA BANK

Gambar
Bank sebagai suatu perusahaan tentunya sangat memperhatikan manajemen yang ada di dalamnya, baik manajemen sumber daya manusianya maupun manajemen lainnya termasuk manajemen dana yang diperolehnya. Ngomong-ngomong , kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai manajemen dananya, baik sumbernya maupun alokasi dananya. Manajemen adalah ilmu atau seni dalam melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Dana dapat diartikan sebagai kas ataupun modal kerja. Maksudnya dana sebagai kas disini adalah dana langsung dapat menjadi uang tunai saat dibutuhkan. Sedangkan dana sebagai modal kerja adalah dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan. Menurut Kamus Bebas Bahasa Indonesia (KBBI), dana adalah uang yang disediakan untuk suatu keperluan. Adapun manajemen dana bank adalah upaya yang dilakukan oleh bank dalam mengelola atau mengatur posisi dana yang diterima dari aktivitas  funding  untuk disalurkan kepada aktivitas  financing. Sebagaimana halnya bank...

Time Value of Money

A.    Pengertian Time Value of Money
Menurut Najmudin dalam bukunya yang berjudul Manajemen Keuangan dan Akutansi Syar’iyyah Modern mengatakan bahwa konsep nilai waktu uang (time value of money) merupakan salah satu kerangka dasar pemikiran terhadap suatu keputusan dan kebijakan dalam keuangan modern. Dalam arti sederhana dapat dikatakan bahwa uang memiliki nilai waktu.[1]
Sedangkan dalam buku yang berjudul Dasar-Dasar Manajemen Keuangan oleh Ni Luh Putu Wiagustin berpendapat bahwa di dalam memahami tentang konsep nilai waktu uang (time value of money) yang pada dasarnya memberikan pemahaman bagaimana nilai uang berubah karena faktor waktu. Adapun faktor yang melandasi konsep ini adalah preferensi waktu yang menyatakan bahwa sejumlah sumber daya yang tersedia saat ini untuk dinikmati lebih disenangi orang dari pada sejumlah sumber daya yang sama tetapi baru tersedia dalam beberapa tahun yang akan datang (misalnya baru tersedia dua tahun yang akan datang).[2]
Dengan demikian, time value of money atau dalam bahasa indonesia disebut nilai waktu uang merupakan konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan perbedaan waktu.[3]

B.     Karakteristik Time Value of Money
Karateristik time value of money sendiri adalah nilai uang sekarang lebih berharga daripada uang masa yang akan datang. Nilai waktu dari uang menunjukkan perubahan nilai uang akibat berjalannya waktu. Dengan kata lain, nilai uang dapat berubah seiring berubahnya waktu. [4]
Ada tiga alasan utama mengapa uang sekarang lebih berharga daripada uang masa yang akan datang, yaitu:[5]
1.      Uang kehilangan nilainya dari waktu kewaktu
Daya beli uang terus jatuh terutama disebabkan oleh adanya inflasi dalam perekonomian. Sebagai contoh di indonesia, uang seribu rupiah bisa membeli cangkir kopi ditahun 2000-an, tetapi hari ini seribu rupiah yang sama tidak dapat membeli secangkir kopi. Oleh karena itu, nilai seribu rupiah jatuh selama bertahun-tahun.
2.      Uang memiliki biaya kesempatan
Jika seseorang memiliki uang hari ini, ia dapat menginvestasikan uang tersebut dalam beberapa usaha bisnis, dengan demikian akan meningkatkan jumlah uang seseorang di masa depan. Dalam analisis konvensional, pendapatan bunga merupakan salah satu biaya kesempatan dari uang, namun pendapatan berbasis bunga adalah dilarang dalam islam.
3.      Ketidakpastian arus kas masa depan
Arus kas masa depan adalah harapan saja. Oleh karena itu, arus kas masa depan tidak pasti dan beresiko. Orang menghargai arus kas sekarang lebih bernilai dibandingkan dari arus kas masa depan.

C.    Keterbatasan Time Value of Money
Keterbatasan time value of money adalah keterbatasan yang mendorong masyarakat hanya menyimpan uangnya apabila tingkat bunga bank tinggi dengan asumsi bahwa jika bunga bank yang diterima pada masa yang akan datang juga tinggi. Time value of money tidak memperhitungkan tingkat inflasi.[6]
Konsep nilai waktu uang ini ada disebabkan oleh tarif bunga, yaitu perbedaan antara nilai barang sekarang dan nilai barang yang akan datang. Dengan kata lain, semakin lama nilai barang sekarang memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai barang yang akan datang maka tarif bunga menjadi positif. Konsep ini penting untuk pertimbangkan dalam pengambilan keputusan dalam bidang keuangan, baik keputusan investasi maupun keputusan pembelanjaan, terutama yang bersifat jangka panjang.

D.    Implementasi Time Value Of Money dalam Praktik Keuangan
M. Fahim Khan (1991) mengemukakan persoalan tentang preferensi waktu dan time value of money serta relevasinnya, tidak hanya untuk mendiskon, tetapi juga untuk upah, sewa, bay muajjal dan bay salam. Dia berusaha untuk menjelaskan kontradiksi pelarangan bunga (interest) yang dapat dianggap sebagai penolakan terhadap nilai waktu uang, dan kebolehan bay muajjal dan bay salam, yang menurut pendapatnya, tampaknya tetap didasarkan pada konsep nilai positif time value of money. Dengan menggunakan contoh sebuah mesin yang dapat disewa, dia menyimpulkan bahwa tidak ada pertentangan terhadap konsep nilai waktu uang sepanjang tidak diklaim sebagai satuan nilai yang telah ditentukan. [7]
Konsep time value of money ini sangat penting dalam masalah keuangan. Perencanaan keuangan haruslah mempertimbangkan perubahan dari nilai uang, karena nilai uang di masa sekarang berbeda dengan nilai uang di masa yang akan datang, sehingga menyebabkan adanya perbedaan nilai atas sejumlah uang yang dikeluarkan (arus kas keluar) saat ini dengan yang diterima (arus kas masuk) di masa yang akan datang. Hal ini akan berdampak pada penerimaan bersih.
Dalam perhitungan uang nilai Rp 1.000 yang diterima saat ini akan lebih bernilai atau lebih berharga dibandingkan dengan Rp 1.000 yang akan diterima pada masa yang akan datang. Hal tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak faktor, seperti inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik dan lainnya.
Konsep ini penting untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan dalam bidang keuangan, baik keputusan investasi maupun keputusan pembelanjaan, terutama yang bersifat jangka panjang. Seperti contohnya dalam bisnis, nilai waktu harus diperhitungkan dengan cermat untuk mengetahui investasi yang telah dilakukan mendapatkan keuntungan atau tidak.
Dengan demikian investor dapat menganalisis bisnis tersebut menguntungkan atau tidak karena para investor lebih menyukai bisnis yang memberi keuntungan melebihi bunga deposito bank.
Menurut Sutrisno (2000), aplikasi konsep nilai waktu uang dipisahkan menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut:[8]
1.      Nilai Masa Depan
 Nilai masa depan merupakan nilai pada suatu waktu pada masa datang dari sejumlah uang pada masa sekarang atau serangkaian pembayaran yang dievaluasi dengan menggunakan tingkat bunga tertentu. Nilai uang pada masa mendatang (vuture value) ditentukan oleh tingkat suku bunga tertentu yang berlaku di pasar keuangan.
Semakin tinggi tingkat bunga, semakin tinggi nilai uang pada masa mendatang. Oleh sebab itu, kaum pemilik uang (kaum kapitalis) pola pikir dan perilakunya bertumbuh pada tingkat suku bunga. Jika tingkat bunga tinggi, ia akan membungakan uangnya atau mendepositokan uangnya. Sebaliknya, jika suku bunga rendah, ia akan meminjam uang untuk aktifitas bisnis.

2.      Nilai Sekarang
Nilai sekarang merupakan saat ini pada proyeksi uang kas masuk bersih (net cash flow) pada masa mendatang. Uang kas masuk bersih pada masa mendatang adalah proyeksi hasil investasi. Nilai sekarang disebut juga “diskonto”. Tingkat diskonto (tingkat kapitalisi), yaitu tingkat bunga yang digunakan untuk mengubah nilai masa depan menjadi nilai sekarang.
Semakin tinggi nilai tingkat suku bunga, semakin kecil nilai uang sekarang pada rencara penerimaan uang pada masa depan.



     [1] Najmudin, Manajemen Keuangan dan Akutansi Syar’iyyah Modern, Yogyakarta: CV Andi Offset, 2011, hlm.97
     [2] Ni Lu Putu Wiagustini, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Bali: Udayana University Press, 2012, hlm. 166-167
     [3] Mia Lasmi Wardiyah, Akuntansi Keuangan Menengah,Bandung: CV Pustaka Setia, 2016, hlm.207
     [4] Setia Mulyawan, Manajemen Keuangan, Bandung: CV Pustaka Setia, 2015, hlm. 127
     [5] Ikhwan Mauluddin, Time Value of Money dalam Ekonomi Islam, diakses dari http://ikhwanmauluddin.blogspot.com/2014/02/time-value-of-money-in-islamic.html tanggal 05 September 2017 pukul 09.43
     [6] Mia Lasmi Wardiyah, Akuntansi Keuangan Menengah,Bandung: CV Pustaka Setia, 2016, hlm.208
     [7] Khaerul Umam, Manajemen Perbankan Syariah, Bandung: CV Pustaka Setia, 2013, hlm.303
     [8] Mia Lasmi Wardiyah, Akuntansi Keuangan Menengah,Bandung: CV Pustaka Setia, 2016, hlm.211

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANAJEMEN DANA BANK, SUMBER DANA BANK DAN ALOKASI DANA BANK

Makalah Model Penelitian Politik

Pajak Penghasilan Pasal 21, 22, 23, 24, 25, 26 dan Pasal 4 ayat 2