BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Filsafat Alam
Filsafat alam
berasal dari bahasa latin philosophia
naturalis adalah bagian dari filsafat yang mengkaji tentang alam dan
semesta, fisika yang pernah dominan sebelum berkembangnya ilmu pengetahuan
modern. Filsafat alam dipandang sebagai pendahulu ilmu alam semisal fisika. Obyeknya adalah alam kehidupan dan alam
bukan-kehidupan.
Filsafat
alam (dengan pengertian klasik) adalah cikal bakal bagi lahirnya ilmu-ilmu
eksakta modern. filsafat alam adalah ‘al-salaf al-târîkhî al-mubâsyir (preseden
historis langsung), dan dalam waktu yang bersamaan adalah akar yang sangat kuat
dalam bangunan peradaban bagi ilmu-ilmu eksakta yang saat ini menempati posisi
yang paling strategis dalam bangunan ilmu modern.
Cat: Ilmu eksakta adalah ilmu pengetahuan. Ilmu dimana
objeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum,
berlaku kapanpun dimanapun. Contoh: ilmu kimia,biologi,fiiska
B. Sejarah Munculnya
Filsafat Alam
Periode Yunani Kuno sering disebut
sebagai periode filsafat alam. Dikatakan demikian, karena pada saat itu banyak
bermunculan para ahli pikir alam, dimana arah dan perhatian pemikirannya
tertuju kepada apa yang diamati di sekitarnya. Mereka membuat
pernyataan-pernyataan tentang gejala alam yang bersifat filsafat dan tidak
berdasarkan pada mitos. Mereka mencari asas yang pertama dari alam semesta yang
sifatnya mutlak, yang berada di belakang segala sesuatu yang serba berubah.
Pada masa itu ada keterangan-keterangan tentang terjadinya
alam semesta serta dengan penghuninya, akan tetapi keterangan ini berdasarkan
kepercayaan yang belum ada buktinya.
Filsafat Yunani muncul dari pengaruh mitologi, mistisme, matematika, dan
persepsi yang kental. Kebudayaan mereka kaya akan kreatif, namun dikelilingi
oleh orang - orang yang sportif dan kompotitif.
Filosofi Grik yang pertama tidak lahir di Tanah airnya
sendiri, melainkan ditanah perantauan di Asia Minor. Negeri dimana tanahnya
tanah pegunungan, sepanjang daratan dilalui oleh bukit barisan. Teluk yang
banyak, yang jadi perhiasan pantainya, jauh pula menjorok ke dalam negeri. Oleh
karena itu tidak seberapa luas tanah yang tinggal tempat kediaman orang. Segala
tenpat kemudian itupun terpisah - pisah pula. Sebab itu banyak rakyat Grik yang
terpaksa merantau ketanah asing dan mendirikan negeri baru disana. Berangsur –
angsur, mereka menduduki pulau - pulau yang berdekatan dengan laut Egia, dan
mendiami daratan dipantai Asia Minor. Rakyat Grik dahulu kala menjadi perantau
karena keadaaan negerinya.
Mereka yang merantau itu makmur hidupnya. Mereka hidup dari
perniagaan dan pelayaran. Kemakmuran itu memberi kelonggaran bagi mereka untuk
mengerjakan yang lain-lain selain daripada mencari penghidupan. Waktu yang
terluang dipergunakannya untuk memperkuat kemuliaan hidup dengan seni dan buah
pikiran.
Itulah sebabnya, maka literatur dan filosofi Yunani yang
mula-mula lahir di daerah perantauan itu. Yang sangat kesohor dan makmur di
waktu itu ialah kota Miletos di Asia Minor. Puncak kemakmurannya
terdapat di abad yang ke enam sebelum Isa. Di sanalah pula tempat kediaman
filosof-filosof Grik yang pertama sebagai Thales, Anaximandros dan Anaximenes.
Mereka disebut filosof alam, sebab tujuan filosofi mereka ialah
memikirkan soal alam besar. Dari mana terjadinya alam, itulah yang terjadi soal
bagi mereka.
C.
Ruang Lingkup Filsafat Alam
Filsafat alam mencangkup tiga hal yaitu sebagai berikut:
1.
Teori pengetahuan tentang alam
Teori
pengetahuan tentang alam merupakan evaluasi kritis
terhadap jenis, nilai dan arti pengetahuan manusia tentang alam. Sebagaimana
teori pengetahuan meneliti masalah-masalah umum menyangkut hal manusia, demikian pula teori
pengetahuan tentang alam meneliti persoalan-persoalan khusus yang terkandung
dalam pengetahuan manusia mengenai alam.
2.
Metafisika tentang alam
Metafisika
tentang alam berikhtiar mengenai fenomena alam dan konsep-konsep pokok ilmu
alam seperti ruang, waktu, gerak, kekuatan, energi, materi, kehidupan organis
dan seterusnya. Metafisika tentang alam mencoba memahami hal-hal ini
sebaik-baiknya dengan mereduksikan semuanya kepada kondisi ontologis berkenaan
dengan kemungkinannya yang implisit dalam dunia alam yang konkret dan dengan
menangkap hakikat metafisis eksistensi korporeal.
Cat: metafisika adalah salah satu cabang filsafat yang
mempelajari dan memahami mengenai penyebab segala sesuatu sehingga hal tertentu
menjadi ada.
Kondisi ontologis adalah keberadaan.
3.
Filsafat alam dalam arti
lebih sempit
Filsafat
alam dalam arti lebih sempit memperhitungkan baik tuntutan metafisika alam
maupun pengetahuan aktual manusia mengenai alam konkret.
D.
Filosof dari Filsafat Alam
1.
Thales
Thales
sebagai salah satu dari tujuh orang bijaksana dan dia mempunyai gelar the Father of Philosophy,
juga menjadi penasehat teknis ke-12 kota Lonia. Dan salah satu jasanya yang besar adalah meramal gerhana matahari pada tahun 585 SM .Menurut
Thales semua yang berasal dari
air sebagai materi dasar komsis, dia juga
mengembangkan Astronomi dan Matematika menurut pendapatnya, bahwa bulan bersinar memantulkan cahaya Matahari dengan demikian Tahles adalah ahli Matematika yang pertama dan juga sebagai the Father
of Pedoctive, dari pendapat itu dapat kita artikan bahwa apa yang disebut arche (asas pertama dari alam semesta) adalah air.
2.
Anaximander
Ia adalah orang yang pertama
yang mengarang suatu traktat dalam kesustrataan Yunani dan berjasa dalam bidang Astronomi, Geografi. Dan ia sebagai orang pertama yang
membuat peta bumi, pemikirannya dalam memberikan pendapat tentang arche (asas pertama alam), ia tidak menunjuk pada salah satu unsur yang dapat diamati oleh udara akan tetapi ia berpendapat pada sesuatu yang tidak dapat diamati indera yaitu to apeiron sebagai sesuatu yang tidak terbatas, abadi sifatnya, tidak berubah-ubah alasannya apabila tentang arche, ia menunjuk pada salah satu unsur tersebut akan mempunyai sifat yang dapat bergerak sesuai dengan sifatnya, sehingga tidak ada tempat yang berlawanan.
Pendapatnya, Bumi seperti silinder karena lebarnya tiga kali lebih besar dari tingginnya, sedangkan Bumi tidak terletak atau bersandar pada sesuatu pun.
3.
Pythagoras
Dia dilahirkan di pulau Samos,
Lonia. Pemikirannya subtansi dari semua benda adalah bilangan dan segala alam merupakan pengungkapan indrawi dari perbandingan-perbandingan matematis. Pemikirannya tentang bilangan, bahwa bilangan dasar dari satu sampai sepuluh mempunyai kekuatan dan arti sendiri-sendiri. Satu adalah asal mula segala sesuatu sepuluh, dan sepuluh adalah bilangan sempurna. Bilangan Gasal atau Ganjil lebih sempurna daripada bilangan Genap dan identik dengan terbatas. Phytagoras mengatakan bahwa Tuhan adalah bilangan tujuh, jiwa itu bilangan enam, badan itu bilangan empat. Phytagoras tidak mau menyebut dirinya sebagai orang arif seperti Thales, akan tetapi menyebut dirinya Pilosophos yaitu pencipta kearifan.
4.
Xenophanes
Ia lahir di Xolophon, Asia
Kecil. Pendapatnya termuat dalam kritik Homerus dan Herodotus, ia membantah adanya Antropomorfosisme Tuhan-Tuhan, yaitu Tuhan digambarkan sebagai (seakan-akan)
manusia. Karena manusia selalu mempunyai kecenderungan berpikir dan lain-lainnya. Ia juga membantah kalau Tuhan itu kekal dan tidak mempunyai permulaan, ia juga menolak anggapan bahwa Tuhan mempunyai jumlah yang banyak dan menekankan atas keesaanTuhan. Kritik ini di tujukan kepada angggapan-anggapan lama
yang berdasarkan pada mithologi.
5.
Parmenides
Ia lahir di kota Elea, kota perantauan Yunani di Italia selatan,
ia adalah
orang yang pertama kali memikirkan tentang hakikat tentang ada atau (Being), ia kagum adanya misteri segala Realitas yang ada. Di situ
ia menemukan berbagai kenyataan di temukan pula
adanya hal
yang tetap dan berlaku secara umum itu tidak dapat ditangkap melalui udara melainkan dapat ditangkap lewat akal atau pikiran, untuk memunculkan realita tersebut hanya dengan berfikir.
6.
Heraklitos
Ia lahir di Ephesus sebuah kota perantauan di Asia kecil dan merupakan kawan dari Phytagoras dan Xenephones. Ia mendapat julukan si-gelap, karena untuk menulusuri gerak pikirannya yang sangat sulit. Ia mengemukakan bahwa segala sesuatu yang ada itu sedang menjadi dan selalu berubah, sehingga ucapannya yang terkenal Pantarhei kai uden menci artinya segala sesuatu yang mengalir bagaikan arus sungai dan tidak satu orang pun dapat masuk kesungai yang sama dua kali, alasannya karena air sungai yang
pertama telah mengalir berganti dengan air yang berbeda dibelakangnya, dan menurut pendapatnya di alamarche terkandung sesuatu yang hidup (seperti roh) yang disebutnya sebagai logos. Logos inilah yang menguasai dan sekaligus mengendalikan keberadaan segala sesuatu.
7.
Zeno
Ia lahir di Elea dan murid
dari Permenides. Menurut
Aristoteles, Zeno lah yang menemukan deal ektika, yaitu suatu Argumentasi yang bertitik tolak dari suatu pengandaian atau hipotesa dan dari hipotesa dapat di ambil kesimpulan dalam melawan penentang-penentang kesimpulan yang diajukan oleh Zeno dari hipotesa yang diberikan adalah suatu kesimpulan yang mustahil sehingga terbukti bahwa hipotesa itu salah. Argumentasi Zeno ini selama 20 abad lebih tidak dapat dipecahkan orang logis. Baru dapat dipecahkan setelah para ahli Matematika membuat pengertian limit dari seri tak terhingga.
8.
Empedocles
Ia lahir di Akragos, pulau Sichilia, ia menulis karyanya dalam bentuk puisi seperti Parmenides,
Empedocles sependapat dengan
Parmenides bahwa alam semesta di dalamnya tidak ada hal yang hilang. Terdapat dua unsur yang mengatur perubahan-perubahan di alam semesta ini, yaitu: Cinta dan benci, cinta mengatur kearah penggabungan, benci mengatur kearah perceraian atau perubahan. Kedua unsur tersebut dapat meresap kemana saja. Proses penggabungan dan perceraian ini terjadi secara terus-menerus tiada henti-hentinya. Dengan demikian, dalam kejadian di alam semesta unsur cinta dan benci selalu menyertainya.
9.
Anaxagoras
Ia dilahirkan di kota Klazomenal, Lonia. Kemudian menetap di Athena selama 30
tahun. Anaxaghoras adalah ahli pikir yang pertama yang
berdomisili di Athena. Pemikirannya
Realitas bukanlah suatu, akan tetapi terdiri dari banyak unsur dan tidak dapat dibagi –bagi yaitu atom. Tentang terbentuknya dunia (Kosmos) atom-atom
yang berbeda bentuk itu saling terkait, kemudian digerakkan oleh Puting Beliung. Semakin banyak atom-atom yang
bergerak akan menimbulkan pusar gerak (Atom yang padat). Ia juga mengemukakan pemikirannya tentang Nus, bahwa apa yang dikemukakan oleh Empedocles tentang cinta dan benci yang menyebabkan adanya penggabungan dan perceraian, maka Anaxagoras
mengemukakan yang menyebabkan benih-benih menjadi Kosmos adalah Nus. Oleh karena itu, ajarannya tentang ini lah Anaxagoras untuk pertamakalinya dalam filsafat dikenal adanya pembedaan antara jasmani dan Rohani.
10. Democritos
Ia lahir di Kota Abdera di Pesisir Thrake di Yunani Utara. Ia berasal dari keluarga yang kaya raya. Maka dengan kekayaannya itu ia bepergian ke Mesir dan negeri-negeri Timur lainnya. Pemikirannya, bahwa Realitas bukanlah satu, tetapi terdiri dari banyak unsur dan jumlahnya tak terhingga, unsur-unsur tersebut dikatakan sebagai atom yang berasal dari satu yang lain karena 3
hal: Bentuknya,
ukuranya, dan posisinya.
Menurut pendapatnya
atom-atom itu selalu bergerak berarti harus ada ruang kosong sebab satu atom hanya dapat bergerak dan menduduki satu tempat saja, sehingga Democritos berpendapat bahwa realitas itu ada2 yaitu atom itu sendiri (yang penuh) dan ruang tempat atom bergerak (yang
kosong).
E.
Tujuan Filsafat Alam
Tujuan dari filsafat alam adalah menjelaskan
fenomena alam dari aspek eksistensi fenomena tersebut dan menelusuri
syarat-syarat kemungkinan gejala tersebut.
Sedangkan
tujuan mempelajarinya adalah sebagai berikut:
1.
Untuk bisa berpikir secara
radik dan bijaksana.
2.
Memberikan kepuasan kepada
keinginan manusia akan pengetahuan yang tersusun tertib akan kebenaran
3.
Untuk mempertajam pikiran
4.
Mencari hakikat kebenaran
sesuatu, baik dalam logika (kebenaran berpikir), etika (berperilaku), maupun
metafisika (hakikat keaslian).
F.
Manfaat Mempelajari Filsafat Alam
1.
Filsafat telah
mengajarkan kita untuk lebih mengenal diri sendiri secara totalitas, sehingga
dengan pemahaman itu dapat dicapai hakikat manusia itu sendiri dan bagaimana
sikap manusia itu seharusnya. Filsafat mengajarkan kita untuk berpikir serius,
berpikir secara radikal, mengkaji sesuatu hingga ke akarnya. Berfilsafat adalah
berusaha menemukan kebanran tentang segala sesuatu dengan menggunakan pemikiran
secara serius. Kemampuan berpikir serius diperlukan oleh orang biasa, terlebih
lagi bagi orang-orang yang memegang posisipenting dalam membangun dunia,
memimpin masyarakat, menjadi penguasa dalam pemerintahan. Kemampuan berpikir
serius itu, mendalam adalah satu cirinya, ini tidak akan dimiliki tanpa melalui
latihan. Belajar berfilsafat merupakan salah satu bentuk latihan untuk
memperoleh kemampuan berpikir serius. Kemampuan ini akan memberikan bekal
berharga dalam upaya memecahkan masalah secara serius, menemukan akar persoalan
yang mendalam, dan menemukan sebab terakhir suatu penampakan.
2.
Filsafat mengajarkan
tentang hakikat alam semesta. Pada dasarnya berpikir filsafat ialah berusaha untuk
menyusun suatu sistem pengetahuan yang rasional dalam rangka memahami sesuatu,
termasuk diri manusia itu sendiri. Setiap orang tidak perlu memahami isi
filsafat, tetapi setiap orang yang ingin berpartisipasi membangun dunia perlu
mempelajari filsafat. Mengapa? Hal itu dikarenakan dunia dibentuk oleh dua
kekuatan; agama dan atau filsafat. Barangsiapa yang ingin memahami dunia maka
ia harus memahami dunia atau filsafat yang mewarnai dunia tersebut. Dengan
kemampuan berpikir serius, seseorang mungkin saja akan mampu menemukan rumusan
baru dalam mnyelesaikan masalah-masalah dunia dan alam sekitarnya. Mungkin itu
berupa kritik, mungkin juga berupa usul. Apabila argumentasinya kuat, maka
kritik dan usul tersebut bisa menjadi suatu sistem pemikiran.
3.
Filsafat mengajarkan
tentang hakikat Tuhan. Studi tentang filsafat seyogyanya dapat membantu manusia
untuk membangun keyakinan keagamaannya secara matang berdasarkan intelektual,
bukan hanya sekedar mengikuti dogma yang ditanamkan padanya. Dengan pemahaman
yang mendalam dan dengan daya nalar yang tajam, maka manusia akan sampailah
kepada kekuasaan yang mutlak, yaitu Tuhan. Maka dengan filsafat, nash
atau ajaran-ajaran agama dapat dijadikan sebagai bukti untuk membenarkan akal.
Atau sebaliknya, dengan filsafat dapat dijadikan untuk membenarkan nash atau
ketentuan agama.
Komentar
Posting Komentar